Pecel Impor
Oleh Dahlan Iskan
"Kami harus segera mengolah kacang ketika masih segar. Ketika baru dipanen. Jangan sampai lewat 28 jam," ujar Sudhamek, pemilik pabrik raksasa Kacang Garuda.
Itulah sebabnya pabrik-pabrik Kacang Garuda harus di dekat basis produksi kacang tanah.
Orang seperti Sudhamek tidak bisa impor kacang. Kualitas kacangnya bisa turun selama perjalanan antar-negara.
Ia sepenuhnya mengandalkan produksi dalam negeri. Oleh karena itu orang seperti Sudhamek termasuk yang gelisah atas menurunnya produksi kacang dalam negeri.
"Satu-satunya jalan harus ada penanaman kacang secara korporasi," ujar Sudhamek, yang pernah menjadi ketua bidang di Komite Ekonomi Nasional itu.
Dengan pertanian secara korporasi, produksi per hektare bisa mencapai 3 ton. Dua kali lipat dari sistem pertanian tradisional.
Dengan produksi 3 ton/hektare berarti bisa menghasilkan Rp 18 juta/ha. Ini barulah bisa bersaing dengan tanaman lain.
Namun mencari lahan untuk pertanian korporasi tidak mudah. Bahkan mustahil.