Pedagang Bendera tak Marak di Monas saat Upacara HUT RI

Pedagang Bendera tak Marak di Monas saat Upacara HUT RI
gil jpnn

jpnn.com - JAKARTA - ‎Para pedagang kali lima (PKL) mencoba mencari untung saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Lapangan Monas. Mereka ramai-ramai menjajakan dagangannya di trotoar di luar Monas.

Salah satunya adalah Abu Fahri (42). Pedagang yang berasal dari Jakarta ini menjajakan dagangan berupa bendera Merah Putih dan CD bernuansa Islami.

Pedagang yang biasanya mangkal di Istiqlal ini mengaku sengaja menjual bendera Merah Putih pada saat HUT RI. Satu buah bendera dijual dengan harga Rp 5 ribu. "Dipas-pasin aja," kata Fahri ketika ditemui JPNN.com, Senin (17/8).

Fahri mengaku membawa 200 bendera untuk dijual. Ia mengambil keuntungan sebesar Rp 2 ribu dari tiap bendera yang laku. "Kalau bendera habis ya dapat keuntungannya Rp 400 ribu. Kalau ada pawai, rame," ucapnya.

Sementara, untuk CD, Fahri menjual satuan dengan harga Rp 15 ribu. Namun, ia memberikan potongan harga apabila warga membeli lebih dari satu. "Rp 25 ribu dapat dua," ungkapnya.

Menurut Fahri, para PKL tidak diperbolehkan berdagang di dalam area Monas. Hal itu tidak hanya terjadi pada saat hari Kemerdekaan RI. "Bukan cuma hari ini, udah lama enggak boleh di dalam, alasannya kebersihan,"‎ tandas Fahri. (gil/jpnn)

 

 

JAKARTA - ‎Para pedagang kali lima (PKL) mencoba mencari untung saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Lapangan Monas. Mereka ramai-ramai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News