Pedagang Dilematis Naikkan Harga
Senin, 24 Juni 2013 – 14:03 WIB
JAKARTA--Kendati harga premium sudah naik menjadi Rp 6.500 per liternya, tidak semuanya diikuti dengan kenaikan barang. Contohnya pedagang bubur ayam (buryam) yang dilematis menaikkan atau tidak dagangannya. "Standar-standar saja mba, apalagi ini cuma bubur," ujarnya sambil tertawa.
"Kami bingung mau menaikkan harga buryam. Kalau menaikkan pedagang pasti cari alternatif makanan lain yang lebih murah," kata Rifky, pedagang buryam di area Pasar Kebayoran Lama, Senin (24/6).
Baca Juga:
Kebingungan Rifky juga dialami Sutarno. Pedagang buryam asal Tegal ini mengaku tidak berani menaikkan harga dan tetap bertahan di angka Rp 6000 per porsi.
Baca Juga:
JAKARTA--Kendati harga premium sudah naik menjadi Rp 6.500 per liternya, tidak semuanya diikuti dengan kenaikan barang. Contohnya pedagang bubur
BERITA TERKAIT
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik