Pedagang Dilematis Naikkan Harga

Pedagang Dilematis Naikkan Harga
Pedagang Dilematis Naikkan Harga
Kedua pedagang buryam ini mengaku lebih baik mengambil limit keuntungan sedikit daripada menaikkan buryam. Wajar saja kedua pedagang buryam ini dipenuhi pelanggan. Para pelanggannya pun senang-senang saja karena buryam yang disajikan tidak berbeda rasanya saat sebelum dan sesudah BBM naik.

Ketidakberanian pedagang menaikkan harga juga dilakukan tukang gorengan. Harga yang dipatok Rp 2000 untuk tiga jenis gorengan. "Kalau dijadiin Rp 1000 per buah takutnya gak laku. Apalagi disini banyak pedagang makanan. Ambil untung tipis saja yang penting lakunya banyak," ujarnya.

Sementara pedagang buah keliling malah percayadiri dengan menaikkan harga Rp 2500-Rp 3 ribu per potong. Mereka optimis di musim panas seperti ini, dagangannya pasti laku.

"Saya jualnya Rp 3 ribu mba, kan barang-barang sudah naik juga. Tapi potongan buahnya dibesarin dikit biar pelanggan tidak protes," ungkap Didin, pedagang buah. Dia membeli buahnya di Pasar Kebayoran Lama dan menjualnya depan Kampus Mustopa Beragama. (Esy/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Ekspor Alas Kaki Stagnan

JAKARTA--Kendati harga premium sudah naik menjadi Rp 6.500 per liternya, tidak semuanya diikuti dengan kenaikan barang. Contohnya pedagang bubur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News