Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli, Komisi C Desak Pasar Jaya Lakukan Terobosan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengkritik Perumda Pasar Jaya karena sejumlah pasar milik BUMD itu disebut sepi.
Hal ini diketahuinya setelah melakukan beberapa kali reses di wilayah Jakarta Barat. Dia mengaku para pedagang mengeluh karena pasar yang sepi ini.
“Pedagang Pasar Jaya mengeluh karena warungnya sepi, sementara tiap bulan, tiap tahun mereka harus bayar sewa. Sementara pembeli lebih suka belanja di luar ketimbang di Pasar Jaya,” ucap wanita yang akrab disapa Mili, di rapat Komisi C bersama Pasar Jaya, Rabu (19/7).
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini pun meminta agar Pasar Jaya melakukan terobosan agar pasarnya itu bisa lebih laku ketimbang pasar kaget lainnya di Jakarta.
“Ini terjadi di beberapa Pasar Jaya di Jakbar, khususnya di Kedoya, tolong dievaluasi dan koordinasi dengan wilayah sekitar,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Properti dan Perpasaran Perumda Pasar Jaya Aristianto mengatakan bahwa pasar yang tergolong sepi karena imbas dari Pandemi Covid-19.
Namun, sejak 2022 saat Covid-19 mulai mereda, transaksi di pasar kembali meningkat.
“Hanya saja tadi ada beberapa kondisi, di Kedoya itu memang agak spesifik karena ada saingan dan kami sudah beberapa kali ke sana,” jawab Aristianto.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengkritik Perumda Pasar Jaya karena sejumlah pasar milik BUMD itu disebut sepi.
- NasDem DKI Menolak Tegas Wacana Retribusi Kantin Sekolah
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Ongen Sangaji Desak Walkot Jaktim & Camat Cakung Turun Tangan Tertibkan Kandang Sapi