Pedagang Mie Saweran untuk Satinah, SBY Harus Malu
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, kembali menyindir sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajarannya yang lamban menyelematkan Satinah binti Jumadi Ahmad, 40, TKI asal Semarang yang terancam hukuman mati dalam kasus pembunuhan di Arab Saudi.
Menurut Rieke, seluruh rakyat Indonesia tengah membantu pengumpulan diat untuk Satinah dengan melakukan penggalangan dana sebelum 3 April nanti. Sejauh ini dana yang terkumpul oleh Provinsi Jawa Tengah, Migrant Care dan para buruh migran yang tersebar di berbagai negara sudah lebih dari Rp 3 miliar.
Bahkan, dari Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Jawa Barat sampai anak-anak sekolah dasar juga melakukan penggalangan dana untuk membantu Satinah. "Seharusnya pemerintah SBY merasa malu dengan berbagai bantuan masyarakat, karena sesungguhnya pemenuhan diyath merupakan tanggung jawab utama dari pemerintah sendiri," kata Rieke, Selasa (1/4).
Rieke mendesak pemerintahan Presiden SBY segera membayar diat kepada keluarga korban, karena Rieke meyakini anggaran itu pasti ada. Politikus PDI Perjuangan itu juga mengkritisi upaya pemerintah yang selama ini hanya melakukan lobi secara formal dan berujung negosiasi penundaan eksekusi.
Ditambahkan, perpanjangan waktu pembayaran diat serta masa penundaan hukuman tidak akan menghasilkan perkembangan apa pun bagi Satinah. Karena itu pemerintah harus bersikap dan bertindak lebih serius lagi untuk penyelesaiannya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, kembali menyindir sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajarannya yang lamban
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi