Pedagang: Pak Akhyar, Kenapa Iuran BPJS Naik Terus?
jpnn.com, MEDAN - Calon wali kota Medan nomor 1 Akhyar Nasution mengunjungi Pasar Sukaramai, Minggu (25/10).
Dalam pertemuan itu, para ibu pedagang mengeluhkan tingginya tarif BPJS Kesehatan dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibagikan tak tepat sasaran.
"Pak Akhyar, tolong dulu kami warga yang punya penghasilan pas-pasan untuk makan, hasil kami cuma dari berdagang di pasar. Kenapa tarif BPJS naik terus, sementara BPJS untuk orang miskin susah kami dapat," ujar Masdalena.
Hal senada disampaikan rekannya yang lain. Mereka heran melihat bantuan program PKH juga tak tepat sasaran.
"PKH juga itu pak, yang kaya punya harta banyak dapat. Ada janda perlu bantuan malah tak tersentuh," ucap ibu lainnya.
"Kami mendoakan bapak memimpin Kota Medan, tetapi kalau sudah jadi janganlah jadi pembohong ya pak," kata Masdalena.
Menjawab keluhan para ibu-ibu, Akhyar menegaskan, PKH bukan program yang dibuat Pemko Medan. Melainkan, pemerintah pusat.
Demikian juga untuk program Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk BPJS Kesehatan, pemerintah pusat hingga saat ini hanya memberikan alokasi untuk 40 persen masyarakat miskin sesuai indeks kemiskinan di Indonesia.
Akhyar Nasution menerima keluhan dari sejumlah pedagang terkait iuran BPJS kesehatan.
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Kabar Gembira untuk Pendamping PKH
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini
- BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan Gratis Ahmad Ali-AKA Hilangkan Kemiskinan di Sulteng