Pedagang Pasar Blak-blakan soal Kondisi Minyak Goreng, Sebut Kata Diskriminatif
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSIndo) Hasan Basri mengatakan bahwa kebijakan minyak goreng yang diterapkan pemerintah tidak berjalan mulus sesuai yang diharapkan.
Hasan mengaku menyambut baik kebijakan HET minyak goreng. Namun, kenyataannya di lapangan banyak persoalan yang masih perlu dibenahi, seperti stok.
Menurut Hasan kebijakan tersebut juga mengundang diskiriminatif antara pasar modern dan tradisional.
"Harga komoditi minyak goreng sangat jauh berbeda. Kita kemarin itu sampai di angka Rp 21 ribu per liter sedangkan pasar modern jauh di bawah harga pasar tradisional," ungkap Hasan dalam bincang virtual Gelora Talks, Rabu (6/2).
Hasan mengaku pasar tradisional susah sekali mendapatkan stok minyak goreng murah.
Bahkan, lanjut Hasan, pihaknya harus melakukan protes kepada pemerintah jika tidak pasar tradisional tidak dihiraukan.
"Jadi, pemerintah harus diprotes baru bereaksi itu yang sering terjadi dan itu sudah menjadi satu kebiasaan yang rutin," ungkap Hasan.
Lebih lanjut, Hasan mengatakan asosiasi dan aliansi pedagang pasar tradisional seluruh Indonesia bersama-sama melakukan penekanan kepada pemerintah agar kebijakan-kebijakan yang diskriminatif itu tidak dilakukan.
Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSIndo), Hasan Basri mengatakan bahwa kebijakan minyak goreng yang diterapkan pemerintah tidak berjalan mulus sesuai yang diharapkan.
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Awal Tahun Harga Cabai Rawit Merah Meroket jadi Rp 117 Ribu Per Kilogram
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Polemik Pasar Tumpah Ciwaringin Memanas, Warga Beri Deadline 1 Minggu