Pedagang Pindang Terancam Kekurangan Bahan Baku
jpnn.com - JAKARTA- Mogok kerja yang telah berlangsung selama lima hari oleh nelayan, buruh, dan anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Baru telah berdampak luas.
Khususnya bagi para pemindang yang kekurangan pasokan ikan.
Padahal, Presiden Joko Widodo menginginkan dunia kemaritiman Indonesia semakin maju dengan stok ikan melimpah dan memanfaatkan industri perikanan untuk kesejahteraan nelayan.
Selain itu, juga memenuhi konsumsi ikan lokal serta mendatangkan devisa ekspor.
Dari pantauan di Pelabuhan Muara Baru, kapal ikan tidak melaut karena perizinan yang tidak selesai berbulan-bulan.
Pabrik dan cold storage tutup karena tidak kuat menanggung kenaikan tarif sewa lahan sebesar 450 persen lebih. Ini menjadi masalah dalam sistem kemaritiman Indonesia.
"Kalau bahan baku tidak ada, bagaimana bisa kami buat ikan pindang. Kami mohon Perum Perindo memberikan solusi bagi pengolah ikan pindang," tutur Ketua Perhimpunan Pengolah Ikan Pindang (PPIP) H Winarso dalam pertemuan dengan Perum Perindo, Jumat (14/10).
PPIP juga meminta Perum Perindo untuk segera mengambil langkah yang bijaksana agar perusahaan perikanan dan cold storage kembali beroperasi.
JAKARTA- Mogok kerja yang telah berlangsung selama lima hari oleh nelayan, buruh, dan anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Baru telah berdampak
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan