Pedagang Tahu Bekasi: Semua Tahu se-Jabodetabek Pakai Formalin, Benarkah?
jpnn.com - JAKARTA - Pemilik Pabrik tahu, Siti Maidah, yang diciduk polisi di Jalan Raya Hankam, Gang Sunter RT 07/RW 05, Pondok Melati, Bekasi, pada Rabu, (2/12) lalu, angkat bicara perihal bagaimana bisnis tahu dapat bersaing di pasar.
Siti mengklaim jika pengusaha tahu se-Jabotabek menggunakan formalin agar produksi tahunya dapat bertahan lama di pasaran. "90 persen pabrik tahu mengandung formalin," katanya membela diri saat ditanya wartawan, pada Jumat, (4/12).
Ia lantas bercerita, bagaimana dirinya mengawali bisnis tahu tersebut. Ia mengaku, selain dari melakukan uji coba untuk membuat tahu tetap awet, ternyata dirinya dianjurkan memakai formalin dari pebisnis tahu lainnya.
"Terus terang saya melakukan usaha dengan tidak senang hati. Saya pernah melakukan dengan pengawet lain. Saya pernah coba zat darimana saja, hasilnya nihil. Hari ini buat, dikirim ke pasar pada malam hari. Kemudian besok baru ke pasar. Kami banyak dikomplain pedagang pasar. Karena mereka ingin tahu harus dalam kondisi baik," terangnya.
"Untuk formalin ada beberapa penyuplai. Kalau untuk tahu Bandung lebih susah dan sulit, daripada tahu putih dalam pembuatannya. Saya dapat ilmu dari senior, pengrajin tahu. Dia masih bekerja," tambahnya.
Siti lantas menantang petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta serta Polda Metro Jaya agar melakukan razia kepada pengusaha pembuat tahu.
"Semua penjual tahu di Jabodetabek pasti memakai formalin. Silahkan tes saja semuanya," pungkasnya. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Pemilik Pabrik tahu, Siti Maidah, yang diciduk polisi di Jalan Raya Hankam, Gang Sunter RT 07/RW 05, Pondok Melati, Bekasi, pada Rabu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
- Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
- Pj Gubernur Jateng Berbagi Kasih di Hari Natal dengan Puluhan Lansia Panti Wreda
- Hewan Dilindungi Macan Akar Mati Terlindas di Tol Dumai-Pekanbaru
- PAM Jaya Naikkan Tarif Air 2025, Pelanggan Ini Tak Akan Terkena
- DPRD Kota Bogor Dorong Transparansi dalam Pelaksanaan Program BisKita