Pedagang Terompet Gigit Jari jelang Tahun Baru
jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah pedagang terompet di Jalan Kapasan Surabaya, mengeluhkan anjloknya omset penjualan terompet sejak dua tahun terakhir.
Meski begitu beberapa penjual terompet memilih tetap bertahan dengan mengandalkan pesanan para pelanggan.
Sejumlah pedagang terompet musiman di Jalan Kapasan Surabaya mulai bermunculan menjelang perayaan tahun baru 2019.
Berbagai jenis terompet dijual. Mulai dari terompet konvensional hingga terompet hias atau terompet karakter. Harganya pun beragam yang paling murah Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.
Pedagang terompet, Suwandi, asal Lamongan mengungkapkan, omset penjualannya terompet mulai anjlok sejak 2 tahun terakhir.
"Tahun - tahun sebelumnya mampu meraup omset hingga Rp 20 juta, pada dua tahun terakhir ini, hanya mencapai Rp 12 juta saja," ujar Suwandi.
Pesanan dari para pelanggan juga diakui menurun. Salah satunya pesanan dari hotel yang sebelumnya 500 buah, kini hanya 200 buah saja.
"Penjualan ke luar pulau mandek sejak 2 tahun terakhir," imbuh Suwandi. Hal ini menjadikan total penjualan terompet yang sebelumnya mencapai 10 ribu buah, kini hanya dalam kisaran 3000 buah saja.
Omset penjualan terompet sudah dirasakan mulai anjlok sejak dua tahun terakhir ini.
- Risma Larang Pedagang Terompet Berjualan di Surabaya, Kenapa, Bu?
- Berjualan Terompet Selama 31 Tahun, Berhasil Kuliahkan Anak
- Isu Virus Penyakit Bikin Omzet Penjual Terompet Menurun
- Wabah Difteri Menjalar, Penjual Terompet Ikut Kena Imbas
- Terompet Kalah Laris, Ayah Hendak Bunuh Anak Kandung
- Bos Pembuat Terompet, Ternyata Keuntungannya, Wow!