Pedang Bermata Dua: Industri Nikel yang Menguntungkan Tapi Juga Mengancam Kesehatan dan Lingkungan
"Untungnya sehari bisa Rp13juta untuk satu toko," kata Keri.
Namun seiring dengan meningkatnya kemakmuran ekonomi di sekitar taman nasional, tingkat polusi udara dan jalanan di Morowali juga meningkat.
Sampah yang tidak terangkut di sepanjang jalan raya Trans Sulawesi dan penyakit saluran pernapasan sudah menjadi keseharian bagi warga di Morowali dan sekitarnya.
Untuk karyawan IMIP seperti Aidhil Kurniawan, keberadaan industrial park ini seperti pedang bermata dua.
"Secara umum dampaknya bagus karena menolong banyak orang, tetapi secara lingkungan butuh evaluasi lagi, misalnya tentang dampak bagi laut."
Saat kami bertanya apakah ia tahu ada limbah dari IMIP yang dibuang ke laut, ia menjawabnya dengan diplomatis.
"Bisa dilihat sendiri. Lautnya yang tadinya biru sekarang setengahnya sudah coklat."
Juru bicara manajemen IMIP mengatakan memiliki izin yang dikeluarkan pemerintah untuk membuang "limbah cair ke laut" selama suhunya di bawah 40 derajat Celcius. Namun mereka mengatakan kenaikan suhu air laut disebabkan "fenomena alam yang disebut pemanasan global" .
Apakah kendaraan listrik benar-benar ramah lingkungan jika proses pembuatan baterainya memiliki dampak bagi kesehatan dan lingkungan? Bagaikan pedang bermata dua, ada keuntungan serta ancaman bagi warga yang tinggal di kawasan industri nikel
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan