Pedang Bermata Dua: Industri Nikel yang Menguntungkan Tapi Juga Mengancam Kesehatan dan Lingkungan
"Air limbah adalah air laut yang diisap menggunakan pompa, yang kemudian digunakan untuk mendinginkan mesin pembangkit listrik," kata juru bicara tersebut.
"Air laut yang telah dimanfaatkan kemudian dialirkan kembali ke laut menggunakan jaringan kanal sepanjang lebih dari dua kilometer."
IMIP mengatakan mereka menggunakan "pengumpul debu limbah", dan polusi udara disebabkan oleh lalu lintas penambangan di daerah tersebut, sedangkan sampah di pinggir jalan "disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan".
Perusahaan nikel Australia di Indonesia
Salah satu perusahaan nikel yang beroperasi di IMIP adalah Nickel Industries Australia.
Chief Operating Officer Tony Green mengatakan perusahaannya berupaya meningkatkan standar lingkungannya.
Operasional Nickel Industries mencakup tiga proyek tungku tanur putar (RKEF) di dalam IMIP dan Tambang Hengjaya, sebuah deposit nikel laterit dengan tonase besar dan bermutu tinggi di dekat IMIP.
"Ada beberapa bukti faktual di luar sana bahwa tantangan lingkungan hidup belum dikelola dengan baik," kata Tony Green.
"Kami berharap dapat menjadi warga korporasi yang baik di Indonesia dan membalikkan keadaan tersebut."
Apakah kendaraan listrik benar-benar ramah lingkungan jika proses pembuatan baterainya memiliki dampak bagi kesehatan dan lingkungan? Bagaikan pedang bermata dua, ada keuntungan serta ancaman bagi warga yang tinggal di kawasan industri nikel
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan