Pedang Bermata Dua: Industri Nikel yang Menguntungkan Tapi Juga Mengancam Kesehatan dan Lingkungan

"Air limbah adalah air laut yang diisap menggunakan pompa, yang kemudian digunakan untuk mendinginkan mesin pembangkit listrik," kata juru bicara tersebut.
"Air laut yang telah dimanfaatkan kemudian dialirkan kembali ke laut menggunakan jaringan kanal sepanjang lebih dari dua kilometer."
IMIP mengatakan mereka menggunakan "pengumpul debu limbah", dan polusi udara disebabkan oleh lalu lintas penambangan di daerah tersebut, sedangkan sampah di pinggir jalan "disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan".
Perusahaan nikel Australia di Indonesia
Salah satu perusahaan nikel yang beroperasi di IMIP adalah Nickel Industries Australia.
Chief Operating Officer Tony Green mengatakan perusahaannya berupaya meningkatkan standar lingkungannya.
Operasional Nickel Industries mencakup tiga proyek tungku tanur putar (RKEF) di dalam IMIP dan Tambang Hengjaya, sebuah deposit nikel laterit dengan tonase besar dan bermutu tinggi di dekat IMIP.
"Ada beberapa bukti faktual di luar sana bahwa tantangan lingkungan hidup belum dikelola dengan baik," kata Tony Green.
"Kami berharap dapat menjadi warga korporasi yang baik di Indonesia dan membalikkan keadaan tersebut."
Apakah kendaraan listrik benar-benar ramah lingkungan jika proses pembuatan baterainya memiliki dampak bagi kesehatan dan lingkungan? Bagaikan pedang bermata dua, ada keuntungan serta ancaman bagi warga yang tinggal di kawasan industri nikel
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia