Pedang Bermata Dua: Industri Nikel yang Menguntungkan Tapi Juga Mengancam Kesehatan dan Lingkungan

Pedang Bermata Dua: Industri Nikel yang Menguntungkan Tapi Juga Mengancam Kesehatan dan Lingkungan
Salah satu aktivitas pertambangan di Maluku Utara yang melakukan ekspor biji nikel ke luar negeri. Foto: Antara/Abdul Fatah

"Biar cuma seribu atau dua ribu untungnya, tapi masih ada pemasukan dibanding mengandalkan laut."

Ibu tiga anak ini tadinya bergantung pada ikan untuk memberi makan keluarganya, namun mereka tidak lagi memakan hasil tangkapan lokal karena kekhawatiran akan kontaminasi.

Jadi jika ia punya uang cukup, ia akan membeli ikan dari desa lain atau terpaksa makan mi instan.

"Susah sekali untuk kami orang laut."

Ia juga mengeluhkan debu batubara dari PLTU yang digunakan IMIP, yang setiap hari mengotori perabotan di rumahnya.

"Seminggu sekali semuanya harus saya lap atau cuci lagi karena tertutup debu batubara."

Tapi setidaknya kini ia bisa meyekolahkan anak bungsunya.

"Di sini sudah berapa tahun tidak ada TK, sekarang sudah mau dibuka, dari IMIP, gratis."

Apakah kendaraan listrik benar-benar ramah lingkungan jika proses pembuatan baterainya memiliki dampak bagi kesehatan dan lingkungan? Bagaikan pedang bermata dua, ada keuntungan serta ancaman bagi warga yang tinggal di kawasan industri nikel

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News