Pedas Banget! Media Asing Sentil Penanganan COVID-19 di Indonesia
Di Bali, pemerintah setempat mendorong pengobatan menghirup uap arak, minuman tradisional.
Fakta-fakta tersebut sangatlah miris. Para pejabat dan influencer yang seharusnya memberikan pemahaman berbasis ilmu pengetahuan kepada masyarakat awam justru menjerumuskan mereka ke dalam informasi yang salah.
Di tengah tekanan sosial-ekonomi disertai penanganan wabah yang tidak maksimal, para pejabat seakan kehilangan arah.
"Karena Indonesia terus kehilangan penanganan pandemik, pemerintah mengalami kesulitan untuk menyampaikan pesan berbasis ilmu pengetahuan yang konsisten tentang virus corona dan penyakit yang ditimbulkannya, COVID-19," tulis Paddock.
Sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, geografi yang luas dan bentuknya kepulauan, sulit memang bagi pemerintah untuk mengimplementasikan rencana yang jelas dan terpadu untuk memerangi virus.
Di tengah hambatan-hambatan tersebut, penanganan wabah justru diperburuk dengan serangan informasi palsu dan seringkali berbahaya.
Sementara itu, masih banyak pula warga yang tidak peduli. Bahkan, di provinsi-provinsi yang paling terdampak, Paddock mengatakan, 70 persen warganya pergi tanpa mengenakan masker dan mengabaikan jarak sosial.
Sejumlah pejabat disebut kerap mempromosikan pengobatan COVID-19 di Indonesia yang jauh dari sifat keilmiahan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN