Pedas! Djarot Sebut Machfud Arifin Seperti Penjajah yang Suka Adu Domba
"Dengan demikian keputusan benar-benar jernih, tulus, untuk masa depan Kota Surabaya," tegas Djarot.
Oleh karena itu, Djarot Syaiful Hidayat meyakini ketika Eri-Armudji dikepung dengan lawan yang memiliki begitu banyak logistik dan dana, Surabaya justru makin bersatu.
Ketua DPD PDIP Sumut ini menilai Eri makin kuat dan masyarakat Surabaya memiliki keberanian untuk memilih pemimpin muda yang jujur, berpengalaman, serta visioner.
"Jadi ketika Surabaya dikepung, seperti halnya ketika sekutu mengepung Surabaya, perlawanan rakyat untuk mendukung pemimpin yang baik akan makin kuat," kata Djarot menambahkan.
Mantan wali kota Blitar itu melihat Machfud tidak memiliki kepemimpinan mumpuni. Hal itu melihat dari pikiran Machfud dalam debat kandidat dengan kubu Eri.
“Debat tadi malam menunjukkan kualifikasi kepemimpinan Eri-Armudji, berhadapan dengan Mahfud Arifin yang lebih kedepankan retorika tetapi tidak memahami persoalan tata kota, investasi, dan juga manajemen pemerintahan baik," ujar Djarot. (tan/jpnn)
Djarot Saiful Hidayat menilai Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) menggunakan strategi Belanda saat zaman kolonial ketika menjajah Indonesia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kaesang Pakai Rompi Bertuliskan Anak Mulyono, Djarot PDIP Katakan Hal Ini, Jleb!
- Masa Pendaftaran Diperpanjang Agar Eri-Armuji Punya Lawan di Pilkada Surabaya
- Jokowi Reshuffle Kabinet, PDIP Soroti Ketidakhadiran Prabowo di Istana
- Besok, Eri-Cahyadi Terima Surat Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Kota Surabaya 2024
- Grace Natalie Minta Pak Djarot Datang Sendiri, Hati-Hati
- Bobby Bakal Melawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut? Djarot: Tergantung PDIP