Pedas, Harga Cabai Naik Tiga Kali Lipat

’’Ngambil berasnya di Pringsewu. Memang dari Desember sudah naik, tapi sudah pertengahan Januari belum juga turun,” ujar Eva Zahara, 40, pedagang sembako di Pasar Tamin. Di Pasar Gintung, harga beras juga mengalami kenaikan sebesar Rp3 ribu per Kg, dari semula Rp10 ribu menjadi Rp13 ribu per Kg.
Meski demikian, kenaikan harga tak membuat konsumen surut untuk membeli dua komoditas ini. Seperti Dewi Sartika, 35, yang tetap membeli cabai meskipun harga melonjak.
’’Cabai itu kaya garam, harus ada di rumah. Kan orang rumah suka masakan pedas, mau tidak mau ya harus beli. Apalagi beras. Nggak mungkin harus diganti sama roti, orang kita bukan bule,” ujarnya.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Lampung Ofrial, kenaikan cenderung diakibatkan musim penghujan yang membuat petani gagal panen. Sehingga otomatis jumlah hasil produksi menurun.
’’Kita juga lagi lakukan operasi pasar (OP). Kalau untuk kenaikan harga cabai bisa karena hujan, jadi hasil panen kurang baik,” tandasnya. (ing/c1/sur)
Natal dan tahun baru sudah berlalu. Namun, harga sayuran jenis cabai di Bandarlampung tak kunjung turun.
Redaktur & Reporter : Budi
- Harga Cabai Rawit Masih Pedas, Sebegini Per Kilogram
- Harga Pangan Masih Bergejolak, tetapi Perlahan Turun
- Harga Pangan Sejumlah Komoditas Stagnan Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram
- Jelang Lebaran, Harga Pangan, Mulai dari Cabai hingga Daging Meroket
- Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Gubernur Luthfi Dorong Pemerataan Pasokan