Pedih..Delapan Tahun Gloria jadi Mangsa Ayah Tiri dan Paman
jpnn.com - SURABAYA – Gloria (nama samaran) diam-diam menahan penderitaan mendalam di masa remajanya. Dia terpaksa harus menahan tekanan dan intimidasi selama delapan tahun. Selama itu juga dia menerima perlakuan tidak senonoh dari ayah tirinya, Priyo Daryanto.
Namun, dia hanya bisa diam. Tak bisa melawan. Kini usia Gloria sudah 17 tahun. Pencabulan yang dialaminya terjadi sejak 2008.
"Saat itu korban masih kelas IV SD," jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga.
Cerita pilu Gloria bermula dari pernikahan ibu kandungnya dengan Priyo pada 2002. Ibunya kerap keluar rumah untuk berjualan saat siang. Enam tahun hidup bersama Gloria dan ibunya, Priyo menjelma sebagai sosok predator bagi anak tirinya.
Pencabulan terjadi saat Gloria pulang sekolah. Ketika itu, hanya ada Priyo di rumah. Biasanya setelah pulang, Gloria langsung masuk ke kamar. Rupanya, Priyo mengikuti. Di situlah, Gloria dicabuli. Remaja yang kini duduk di bangku SMA tersebut disuruh diam dan dipaksa menuruti nafsu bejat sang ayah.
"Korban diancam agar tidak bilang ke siapa-siapa," kata Shinto.
Gloria yang masih bocah hanya bisa menurut. "Saya ancam nggak akan dikasih uang jajan kalau sampai melapor ke ibunya," ujar Priyo kepada penyidik. Perbuatan tercela tersebut terus berulang.
Gloria yang mulai tumbuh menjadi remaja berusaha memberontak. Namun, dia bingung harus bercerita kepada siapa. Hidupnya tertutup. Di tengah kegundahan itu, Gloria memutuskan pindah tempat tinggal bulan lalu.
Dia tinggal di kawasan Gubeng dengan sang paman, Andi Suparmadi, yang berprofesi sebagai guru SMP. Harapannya, dia bisa melepas trauma dari sang ayah tiri.
"Nah, paman korban ini adalah adik kandung pelaku (Priyo, Red)," beber Shinto.
Rupanya, sang adik tidak kalah bejat. Andi mencabuli Gloria saat dia sendirian di rumah. "Kasus ini terbongkar setelah korban bercerita kepada tantenya," ucapnya.
Setelah menerima laporan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya meringkus keduanya pada Sabtu lalu (4/9).
Cerita Gloria itu menambah panjang daftar kasus pencabulan yang dilakukan orang-orang terdekat. Berdasar data yang dimiliki Unit PPA Polrestabes Surabaya, tercatat sudah 54 kasus yang ditangani. Jumlah tersebut bisa bertambah. Sebab, bisa jadi saat ini banyak korban yang belum berani melapor. "Memang seperti gunung es. Korban kerap diancam dan kalau sudah ketahuan biasanya merahasiakannya," jelas Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni.
Ruth memaparkan, predator anak yang berasal dari lingkungan terdekat biasanya bisa menjaga agar korban tidak buka suara. Kebanyakan keluarga pun lebih percaya kepada pelaku ketimbang korban. (did/c7/fal/flo/jpnn)
SURABAYA – Gloria (nama samaran) diam-diam menahan penderitaan mendalam di masa remajanya. Dia terpaksa harus menahan tekanan dan intimidasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground