Peduli Disabilitas, Jaythaneal Kembangkan Kacamata Khusus Tunanetra

Kacamata tersebut dibuat oleh remaja 17 tahun itu sendiri. Dia membutuhkan waktu dua bulan untuk riset dan dua minggu membuat bat glasses.
"Sebenarnya sudah pernah ada yang bikin, tetapi gede banget (ukurannya), jadi, aku coba bikin size yang lebih kecil. Jadi, lebih efisien," ucap Jaythaneal.
Tak hanya itu, dia juga memiliki projek bernama Rumah Inovasi, yakni tempat dia mengajarkan anak-anak yang kurang mampu mengenai konsep dasar fisika dan sains dengan cara yang menyenangkan.
Seperti misalnya membuat pesawat, merakit mobil atau membuat konstruksi bangunan.
"Kalau mengajarkan teori pasti membosankan makanya aku ajarkan mereka untuk dasar-dasar fisika dengan cara yang menyenangkan, mereka mungkin berpikir sedang bermain tetapi sebenarnya sedang mendalami sains," tutur Jaythaneal.
Kemudian, dia juga membuat robotic club di sekolahnya. Proyek ini digawangi bersama beberapa teman-temannya dan terdiri dari 15 anggota.
Kegiatan terebut didukung oleh guru dan pihak sekolah hingga membawa tim robotic tersebut memenangkan beberapa kompetisi.
"Harapanku, robotic club ini membuat kita semua aware pentingnya robotic atau otomisasi di sektor apapun karena salah satu upaya mengejar ketinggalan kita juga dengan menerapkan otomatisasi," kata Jaythaneal. (mcr7/jpnn)
Jaythaneal Skylar Sutrisno membantu disabilitas dengan mengembangkan kacamata khusus tunanetra.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Firda Junita
- Hemofilia dan VWD Perlu Diwaspadai Meski Prevalensinya Rendah
- Rano Sebut Bansos untuk Lansia-Disabilitas agar Tak Pinjam ke Bank Keliling
- Garudafood Gandeng Sekolah Relawan Salurkan Al-Qur’an Braille untuk Pelajar Disabilitas
- Wujudkan Semarang Inklusif, Agustina-Iswar Mulai Bangun 'Rumah Inspirasi'
- 360Kredi Ajak Komunitas Berkebutuhan Khusus Menanam Mangrove
- BMI Kolaborasi dengan Penyandang Disabilitas Meriahkan Soekarno Run 2025