Peduli Sesama, Yayasan Peduli Anak Bangun Pusat Kesejahteraan di Sumbawa

Peduli Sesama, Yayasan Peduli Anak Bangun Pusat Kesejahteraan di Sumbawa
Yayasan Peduli Anak mengatakan banyak anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya dengan alasan menikah lagi atau pergi merantau untuk bekerja. Foto: source for JPNN

jpnn.com, SUMBAWA - Mencuatnya kisah anak terlantar di daerah terpencil, membuat Yayasan Peduli Anak kembali tergerak.

Kali ini, mereka bertolak ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NYT) sebuah pulau tertinggal dengan akses terbatas untuk membantu anak-anak yang terlantar.

Pendiri Yayasan Peduli Anak Chaim Joel Fetter mengatakan penelantaran anak merupakan hal tragis dan sering terjadi.

Dia mengaku banyak anak-anak di Sumbawa yang ditinggalkan oleh orang tuanya dengan alasan menikah lagi atau pergi merantau untuk bekerja.

"Ada yang tidur di gubuk terbengkalai. Bahkan, ada yang tidak makan berhari-hari," kata Chaim Joel dalam siaran persnya, Kamis (24/4).

Meskipun menghadapi tantangan logistik besar dalam mengangkut material dari Lombok dan Jawa, serta berbagai hambatan, tim terus bertahan dan tidak menyerah.

Berkat donasi dari masyarakat dan perusahaan swasta, Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa hampir rampung.

"Ini bukan penampungan biasa. Ini adalah sebuah desa anak yang sepenuhnya mandiri, dengan dua belas rumah, sekolah, masjid, klinik kesehatan, sport center, dapur yang mampu menyiapkan 900 porsi makanan setiap hari, dan kebun organik yang menyediakan buah serta sayuran segar untuk anak-anak," ungkapnya.

Yayasan Peduli Anak mengatakan banyak anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya dengan alasan menikah lagi atau pergi merantau untuk bekerja.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News