Pedulilindungi Dibobol, Eks Timses Jokowi Minta Pengelolanya Disanksi
jpnn.com, JAKARTA - Polisi hendaknya mengusut tuntas bobolnya aplikasi Pedulilindungi milik Kementerian kesehatan. Setelah menangkap dua orang tersangka pembobol, polisi harus mampu mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas keamanan data di aplikasi tersebut.
“Harus dikejar sampai tingkat penanggung jawab atas keamanan data di aplikasi Pedulilindungi,” kata mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN ) Jokowi, Jay Octa, di Jakarta, Sabtu (4/9).
Sebelumnya, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya meringkus dua orang tersangka berinisial HH dan FH yang menjual sertifikat vaksinasi palsu di aplikasi Pedulilindungi.
Jay mempertanyakan soal lemahnya sistem keamanan di aplikasi Pedulilindingi sehingga gampang dibobol. Padahal, menurut dia, sistem keamanan di apliksi tersebut seharusnya sangat mumpuni.
“Karena ini bukan hanya soal pemalsuan sertifikat vaknisasi saja. Tetapi juga menyangkut keamanan data pribadi para pengguna aplikasi Pedulilindungi,” ujarnya.
Karenya Jay meminta aparat kepolisian melanjutkan penangkapan para tersangka pembobol sistem aplikasi Pedulilindungi dan para tersangka pemesan sertifikat vaksinasi palsu dengan “mengejar” penanggung jawab keamanan apiliaksi tersebut.
“Jadi nanti publik akan tahu pihak -pihak yang bertanggung jawab atas lemahya syitem keamanan di aplikasi itu,” ujar Jay. (dil/jpnn)
Jay mempertanyakan soal lemahnya sistem keamanan di aplikasi Pedulilindingi sehingga gampang dibobol
Redaktur & Reporter : Adil
- Telkomsel Sulap Aplikasi jadi Super App, Kenalkan 3 Fitur Hiburan
- Luncurkan Buku, Rudy Octave Bedah soal Indonesia Darurat Irama
- Dorong Inovasi Smart Manufacturing di Indonesia, Ericsson Gelar Hackathon 2024
- Dukung Ekonomi Kreatif, Aplikasi Oxone Premium Apps Diluncurkan Ulang
- Tak Hanya Temu, Aplikasi Ini Juga Mengancam UMKM
- Implementasikan ISO 55001:2014, BUMD DKI kembangkan Aplikasi Manajemen Aset 'Sarana Jaya'