Peforma Jokowi di APEC Dongkrak Bursa
jpnn.com - JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya sanggup mengakhiri tren negatif yang terjadi sejak pekan kemarin. Pada penutupan perdagangan sore ini (11/11) IHSG menguat 66,897 poin (1,35 persen) ke level 5.032,284 dan indeks LQ45 melesat 15,502 poin (1,84 persen) ke level 859,040.
Frekuensi transaksi perdagangan saham di pasar reguler hari ini mencapai 207.294 kali dengan volume 3,565 miliar saham atau Rp 3,826 triliun. Sebanyak 202 saham berhasil naik, 111 saham turun, dan selebihnya stagnan.
Saham-saham mencatatkan kenaikan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Astra Agro (AALI) naik 675 (2,94 persen) ke level 23.600. Indocement Tunggal (INTP) 650 (2,89 persen) ke level 23.175. Unilever (UNVR) naik 600 (2,01 persen) ke level 30.525. Multi Bintang (MLBI) naik 450 (4,00 persen) ke level 11.700.
Sebaliknya, saham-saham mengalami penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya, Maskapai Reasuransi (MREI) turun 650 (12,75 persen) menjadi 4.450. Gudang Garam (GGRM) turun 550 (0,90 persen) menjadi 60.250. Blue Bird (BIRD) turun 275 (3,65 persen) menjadi 7.250. MNC Sky (MSKY) turun 205 (10,90 persen) menjadi 1.675.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai menguatnya bursa saham Indonesia hari ini terutama karena dua faktor. Faktor presentasi presiden Jokowi di even internasional dan lanjutan aksi beli dari investor asing.
”Faktor sentimen regionalnya sih tidak istimewa. Tapi berkat statemen Jokowi di APEC, IHSG berhasil di atas resistance,” ujarnya beberapa saat jelang penutupan perdagangan hari ini.
Selain itu, menurut dia, investor asing juga berperan dalam pergerakan positif IHSG hari ini yang kembali mencatatkan pembelian bersih. Pembelian bersih investor asing (foreign net buy) hari ini mencapai sekitar Rp 900 miliar.
Jika tren naik terus berlanjut maka IHSG mengarah ke gap level 5.143 – 5.180. ”Itu kalau resistance di 5.100 bisa tembus,” katanya.(gen/dio)
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya sanggup mengakhiri tren negatif yang terjadi sejak pekan kemarin. Pada penutupan perdagangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi