Pegancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne
"Saya tidak tahu siapa yang membuat keputusan itu," kata Hakim Michael McInerney.
"Kenapa kalian tidak segera menurunkan para penumpang?" ujarnya.
"Saya tidak mengerti mengapa dalam situasi seperti ini mereka dibiarkan dalam pesawat selama dua jam setelah mengalami hal yang tidak ingin Anda lihat atau alami," tambah McInerney.
Video: Police inside the cabin of the Malaysia Airlines flight (ABC News)
Taktik polisi
Dalam persidangan, Jaksa Krista Breckweg berunding dengan polisi dan mengatakan bahwa penundaan tersebut merupakan keputusan taktis oleh Kepolisian Victoria.
Polisi, katanya, ingin memastikan bahwa tidak ada orang lain dalam pesawat yang turut membantu Marks.
Pria berusia 25 tahun itu telah mengaku bersalah atas satu dakwaan yaitu mengancam dengan kekerasan untuk mengendalikan pesawat.
Persidangan mengungkap bahwa "bom" tersebut ternyata adalah speaker portabel dan baterai.
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air