Pegawai Afghanistan Digaji dengan Upeti CIA
Minggu, 05 Mei 2013 – 04:04 WIB
KABUL - Presiden Afghanistan Hamid Karzai akhirnya mengakui adanya kiriman uang tunai puluhan juta USD dari Badan Pusat Intelijen (CIA). Namun, pemimpin 55 tahun itu membantah tudingan bahwa upeti tersebut digunakan untuk membeli simpati Taliban. Dia membantah rumor yang menyebut para pejabat Afghanistan bancakan upeti CIA itu karena AS tidak pernah mengawasi penggunaan dana besar tersebut. "Sebagian besar dana tersebut kami gunakan untuk menggaji pegawai pemerintah. Misalnya, personel keamanan," lanjut Karzai.
"Uang tersebut tidak untuk diberikan kepada militan," ungkap Karzai dalam jumpa pers di Kota Kabul kemarin. Menurut dia, uang tunai yang biasanya dikemas di dalam koper, tas ransel, atau tas plastik itu digunakan untuk kepentingan negara. Terutama di bidang pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan.
Baca Juga:
Pemerintahan Afghanistan di Kabul mengalokasikan dana tersebut kepada asuransi kesehatan dan beasiswa. Karzai menegaskan bahwa selama ini pemerintahannya selalu mengirimkan laporan keuangan terkait dengan dana tersebut ke Amerika Serikat (AS). Bahkan, Kabul juga selalu melampirkan bukti pembelian dan nota belanja ke Washington.
Baca Juga:
KABUL - Presiden Afghanistan Hamid Karzai akhirnya mengakui adanya kiriman uang tunai puluhan juta USD dari Badan Pusat Intelijen (CIA). Namun, pemimpin
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan