Pegawai BUMN Selingkuh, Pacarnya Diaborsi Lalu Meninggal
RT kemudian diberikan kepada tersangka AS serta selanjutnya memberikannya kepada korban AA guna dikonsumsi.
Ditambahkan AKBP Suparman, obat yang diberikan oleh tersangka AS ini selanjutnya diberikan kepada korban sebanyak 6 tablet yang digunakan secara bersamaan dengan rincian dua tablet diletakkan di bawah lidah, dua tablet diminum dan dua tablet lagi dimasukkan dalam alat kelamin.
"Setelah mengonsumsi obat yang diberikan oleh tersangka AS kemudian saudari AA mengalami muntah-muntah hingga akhirnya dibawa ke RSUD Kepahiang. Setelah dilakukan perawatan sekitar selama tiga hari kemudian dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Atas perbuatannya para tersangka ini, kata dia, dikenakan Pasal 194 UU No.36/2009 tentang Kesehatan Juncto Pasal 55 KUHP atau Pasal 56 KUHP atau Pasal 196 UU No. 36/2009 tentang Kesehatan Juncto Pasal 55 KUHP atau Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. (antara/jpnn)
Pegawai BUMN, mahasiswa, dan ASN di RSUD terlibat kasus aborsi yang menyebabkan korbannya meninggal dunia.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya