Pegawai Google yang Dipecat Gegara Demo Bela Palestina Bertambah, Duh!
jpnn.com - Google menambah jumlah daftar pegawai mereka yang dipecat. Secara total sudah lebih dari 50 orang.
Pegawai Google yang dipecat, karena terlibat dalam demo membela Palestina atau menolak kontrak perusahaan teknologi itu dengan pemerintah dan militer Israel.
Juru bicara Google telah mengonfirmasi pemecatan tambahan itu, setelah melakukan investigasi pada aksi demo 16 April yang melibatkan pendudukan kantor Google di New York City dan Sunnyvale.
CEO Google Sundar Pichai menjelaskan alasan perusahaan atas pemecatan tersebut, yakni pegawai dilarang menggunakan perusahaan sebagai platform personal, ataupun menggunakannya untuk memprotes isu disruptif atau debat politik.
Namun, menurut juru bicara aksi demo "No Tech for Apartheid" Jane Chung, pemecatan tersebut dilakukan untuk membungkam para pegawai.
"Perusahaan mencoba meredam perbedaan pendapat, membungkam pekerja dan mempertegas kekuatannya terhadap pegawai," kata Chung.
No Tech for Apartheid adalah grup yang memprotes kontrak Google dan Amazon dengan pemerintah Israel sejak 2021 lalu.
Aksi demonstrasi para pegawai ialah Project Nimbus. Ini sudah dilakukan sejak bertahun-tahun.
Google menambah jumlah daftar pegawai mereka yang dipecat. Secara total sudah lebih dari 50 orang.
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Fitur Enhance di Google Drive Berfungsi Mengedit Tampilan Dokumen
- Google dan Samsung Mengembangkan Sistem Operasi Android XR
- Google Memperkenalkan GenCast, Diklaim Lebih Bagus dari ENS
- Google Cloud Memperkenalkan 2 Model AI Generatif, Imagen 3 dan Veo
- Tingkatkan Kinerja Aplikasi, Google Translate Hadirkan Sticky Translation Mode