Pegawai Honorer Gantung Diri

Pegawai Honorer Gantung Diri
Pegawai Honorer Gantung Diri

Namun, tidak sampai satu jam, korban ditemukan sudah tewas tergantung pada seutas tali tambang, di dalam bangunan yang siang itu sedang sepi. Warga selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke  Polsek Bojonggede.

Wakapolsek Bojonggede, AKP Mansykur mengatakan polisi masih melakukan pengembangan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Namun, dugaan sementara korban meninggal karena bunuh diri. “Ada indikasi korban mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri karena depresi. Ia memilih lokasi itu karena sedang sepi,” katanya.

Dugaan ini diperkuat dari keterangan pihak keluarga, yang menyebutkan bahwa korban sedang bertengkar dengan istrinya. Di pertengahan Ramadan, istri dan anaknya yang baru berusia satu tahun, pulang kampung ke Cirebon, karena cekcok di rumah.

Pada hari ketiga Lebaran, Sabtu (10/8), korban menjemput istrinya dari kampung halaman untuk diajak kembali ke rumahnya. Kemarin  pagi,  korban mengabarkan kepada keluarga di Ciomas, bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang ke Bogor bersama istri dan anaknya.

“Tetapi ada kemungkinan ia turun di tengah perjalanan dan meninggalkan istri dan anaknya di dalam bus yang mereka tumpangi. Petunjuk ini kami dapat dari data di ponsel korban yang memuat SMS dari istrinya. SMS itu berisi: "Tega benar luh ninggalin istri dan anak di bus,"  katanya.

Pihak kepolisian sudah menghubungi istri korban dan akan meminta keterangan dari yang bersangkutan.(ful/sam/jpnn)


CIBINONG –  Kejadian tragis ini mesti menjadi pelecut pemerintah untuk serius memikirkan nasib tenaga honorer, untuk segera diangkat menjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News