Pegawai Negeri Akan Bekerja dari Bali eemi Memulihkan Ekonomi, tetapi Pakar Tak Melihat Dampaknya
Wajar jika masyarakat Bali mempertanyakan apa manfaat program WFB bagi mereka, menurut Enny Sri Hartati, ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Enny tidak yakin program tersebut akan membawa dampak pada perekonomian Bali, yang menurut data Bank Indonesia Provinsi Bali, 99 persen usahanya didominasi oleh UMKM.
"Yang menerima dampak itu hanya hotel, jadi warga Balinya sendiri apakah mereka langsung terdampak? Belum tentu, karena yang diharapkan warga Bali itu yang sebagian besar UMKM," katanya.
"Kalau mereka diminta kerja dari Bali, pasti kerjanya di hotel -ah, gak mungkin di cottage, atau pedesaan dan berbelanja di sana, kalau berbelanja ke pedesaan dan sebagainya, kapan kerjanya?"
Dia juga mengatakan skema tersebut akan menjadi kontra-produktif dengan upaya percepatan penyelesaian penularan COVID-19 di Bali, yang menurutnya adalah "sumber persoalan".
"Menurunnya aktivitas pariwisata di Bali itu sudah dipastikan penyebabnya adalah karena pandemi," katanya.
"Jadi penurunan aktivitas pariwisata termasuk berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi di Bali, itu bukan penyebab. Nah artinya, kalau mau diselesaikan kan harus penyebabnya, bukan dampaknya."
Menurut Enny, fokus pemerintah perlu diubah.
Pegawai negeri di Indonesia yang sekarang dikenal dengan sebutan ASN (Aparatur Sipil Negara) akan bisa bekerja dari Bali
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'