Pegawai Pajak Tersangka Suap Itu Punya Harta yang Wow
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Sub Direktorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Handang Soekarno yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka suap punya harta miliaran.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara di laman acch.kpk.go.id yang diakses, Rabu (23/11), Handang punya kekayaan Rp 2.598.396.000.
Handang dua kali menyetor LHKPN. Yakni pada Desember 2010 saat menjabat Kepala Seksi Administrasi Pemeriksaan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Candisari. Kemudian, Februari 2014 ketika menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Penagihan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan.
Berdasarkan laman KPK, harta Handang yang dilaporkan pada Desember 2010 berjumlah Rp 2.390.676.000. Sedangkan empat tahun kemudian atau Februari 2014 kekayaan Handang naik menjadi 2.598.396.000.
Anak buah Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu punya harta tidak bergerak Rp 1.695.046.000. Terdiri dari tanah dan bangunan. Handang juga punya harta berupa pohon jati seharga Rp 200 juta, 400 lukisan karya sendiri total Rp 150 juta.
Handang disangka menerima suap Rp 1,9 miliar dari total Rp 6 miliar yang dijanjikan dari Country Director PT EK Prima Ekspor Indonesia Rajesh Rajamohanan Nair. Suap diberikan untuk menghapus pajak Rp 78 miliar yang melilit PT EK Prima Ekspor Indonesia. Keduanya dijebloskan KPK ke sel tahanan, Selasa (22/11) malam.
Berdasarkan penelusuran PT EK Prima Ekspor Indonesia bergerak dibidang ritel dan berada di bawah naungan Lulu Grup International atau EMKE Group.
Kelompok usaha yang dimiliki Yusuf Ali MA ini berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Rajesh juga salah satu direksi Lulu Group.
JAKARTA - Kepala Sub Direktorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Handang Soekarno yang ditetapkan
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan