Pegawai Percetakan Uang Kertas Australia Mogok Kerja
Karyawan perusahaan percetakan uang kertas di Australia melakukan aksi mogok kerja menuntut kenaikan upah yang lebih besar.
Para pekerja di Note Printing Australia (NPA), sebuah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh bank central Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA), mulai berhenti bekerja pada hari Jumat (25/5/2018), menuntut kenaikan gaji sebesar 3,5 persen, daripada tingkat rata-rata 2 persen yang ditawarkan bank sentral.
"Jika penting untuk mengangkat upah di seluruh ekonomi maka ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi bank sentral untuk menunjukkan kepemimpinannya," kata Tony Piccolo, sekretaris regional divisi cetak di Serikat Pekerja Manufaktur Australia.
"Gubernur Bank Sentral Australia (Philip) Lowe perlu mempraktekkan apa yang saya khotbahkan."
Dengan pertumbuhan upah di Australia yang saat ini terjebak dalam keadaan lesu, Gubernur bank sentral Australia (RBA) Philip Lowe baru-baru ini meminta para pekerja untuk menuntut kenaikan gaji yang lebih besar.
Dia mengatakan bahwa upah tahunan rata-rata harus sekitar 3,5 persen untuk mencapai inflasi rata-rata 2,5 persen, di tengah target bank.
Photo: Gubernur bank sentral Australia (RBA) Philip Lowe meminta para pekerja untuk menuntut kenaikan gaji yang lebih tinggi di tengah krisis pertumbuhan upah. (ABC)
Terakhir kali tingkat upah karyawan mengalami pertumbuhan sebesar 3,5 persen adalah pada kuartal ketiga 2012.
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?
- Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium