Pegawai Starbuck Berulah, Gelas Konsumen Ditulis ISIS, Aishah Menuntut
“Saya merasa diremehkan dan dihina. Ini adalah kata yang menghancurkan reputasi muslim di seluruh dunia. Saya tidak percaya bahwa di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini dapat dianggap dapat diterima," uangkapnya dengan rasa kesal.
American - Islamic Relations (CAIR) di Minnesota, meminta semua staf yang terlibat dalam insiden tersebut untuk dipecat dari toko.
Seorang juru bicara Target -- pengelola toko Starbucks, mengatakan bahwa pelabelan itu adalah "kesalahan yang tidak menguntungkan."
“Kami telah menyelidiki masalah ini dan percaya bahwa itu bukan tindakan yang disengaja tetapi kesalahan yang disayangkan yang bisa dihindari dengan klarifikasi lebih lanjut," kata Target dalam sebuah pernyataan.
Kendati Target sudah melakukan klarifikasi, CAIR menyebutkan itu belum cukup. Aishah juga menyebut belum pihak Starbuck yang meminta maaf kepadanya.
Oleh karena itu, CAIR berencana mengajukan tuntutan diskriminasi kepada Departemen Hak Asasi Manusia Amerika Serikat, dan akan mempertimbangkan untuk melakukan protes. (Nypost/mg8/jpnn)
Seorang wanita bernama Aishah dari Twin Cities, merasa diperlakukan tidak pantas saat memesan minuman di kedai kopi Starbucks, di Saint Paul, Amerika Serikat.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Putri Zulhas Zita Anjani Mau Tutup Starbucks di Indonesia
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Wakil Ketua DPRD DKI Unggah Foto Pegang Starbucks, Putri Zulhas Dirujak Warganet
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina