Pegiat HAM: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas

jpnn.com, JAYAPURA - Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Theo Hessegem meminta agar 1 Mei yang kerap diperingati sebagai hari Aneksasi, tidak dilaksanakan berlebihan.
Apalagi kata Theo, bisa mengganggu ketertiban umum.
"Saya tidak melarang untuk melakukan aksi, semua punya hak untuk berpendapat di muka umum sesuai amanat undang-undang," jelasnya.
Dia berharap apa bila aksi memperingati Aneksasi dilakukan, maka harus berjalan tertib.
"Saya tekanan yakni harus menjaga keamanan untuk kepentingan banyak orang, jangan karena aksi, keamanan hingga aktivitas orang terganggu," tegasnya.
Theo menekankan prinsip dasar orang Papua harus dipegang teguh yakni kasih, cinta dan damai.
"Dasar orang Papua adalah cinta, kasih dan damai, maka jangan merusak itu dengan ulah para oknum demi kepentingan sekelompok orang," tegasnya.
Disamping itu, Theo meminta supaya masyarakat tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan kelompok tertentu untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pegiat HAM Papua Theo Hessegem mewanti-wanti aksi memperingati aneksasi dapat mengganggu keamanan
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda