Pegiat HAM: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas
jpnn.com, JAYAPURA - Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Theo Hessegem meminta agar 1 Mei yang kerap diperingati sebagai hari Aneksasi, tidak dilaksanakan berlebihan.
Apalagi kata Theo, bisa mengganggu ketertiban umum.
"Saya tidak melarang untuk melakukan aksi, semua punya hak untuk berpendapat di muka umum sesuai amanat undang-undang," jelasnya.
Dia berharap apa bila aksi memperingati Aneksasi dilakukan, maka harus berjalan tertib.
"Saya tekanan yakni harus menjaga keamanan untuk kepentingan banyak orang, jangan karena aksi, keamanan hingga aktivitas orang terganggu," tegasnya.
Theo menekankan prinsip dasar orang Papua harus dipegang teguh yakni kasih, cinta dan damai.
"Dasar orang Papua adalah cinta, kasih dan damai, maka jangan merusak itu dengan ulah para oknum demi kepentingan sekelompok orang," tegasnya.
Disamping itu, Theo meminta supaya masyarakat tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan kelompok tertentu untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pegiat HAM Papua Theo Hessegem mewanti-wanti aksi memperingati aneksasi dapat mengganggu keamanan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Sakit Hati Memuncak, Istri Bongkar Aib Calon Wakil Gubernur Papua Jeremias Bisai