Pegiat HAM Pertanyakan Keterlibatan TNI
Dalam Pengamanan Demo Anti BBM
Minggu, 25 Maret 2012 – 07:17 WIB
JAKARTA - Reaksi atas dilibatkannya personel TNI dalam mengamankan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih bergulir. Kali ini, kalangan pegiat hak asasi manusia (HAM) yang bersuara. Mereka menilai keterlibatan anggota TNI tersebut tidak diperlukan. Selain itu, secara politik memperlihatkan ekspresi kekuasaan yang berlebihan dari pihak penguasa. "Bagi kami melibatkan TNI dalam tindakan-tindakan pengamanan merupakan sesuatu yang ilegal," kata Haris.
"Kami mempertanyakan pengerahan TNI dan model kekerasan dalam menghadapi aksi demonstrasi atas kenaikan BBM," kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, Sabtu (24/3).
Penggunaan personel TNI untuk mengantisipasi aksi protes kenaikan harga BBM dinilai tidak sesuai dengan konstitusi dan undang-undang. Misalnya terkait pertahanan dan pembagian peran antara TNI dan Polri.
Baca Juga:
JAKARTA - Reaksi atas dilibatkannya personel TNI dalam mengamankan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih bergulir.
BERITA TERKAIT
- Menko Perekonomian Sebut PSN PIK 2 Hanya Terkait Tropical Coastland
- Innalillahi, Yusri Yunus, Jenderal Periang Tutup Usia
- Kemendagri Dorong Pemda Terapkan ETPD Guna Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
- Penyelesaian Hukum di Indonesia Harus Mengedepankan Restorative Justice
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Gulkarmat Jakarta Barat Pastikan Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dilanjutkan Besok