Pegiat Klub Menembak Tolak Rencana Revisi UU Senjata Di Selandia Baru
Di tengah upaya Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mendorong aturan UU senjata yang lebih ketat di negaranya menyikapi tragedi penembakan di dua masjid di Christchurch, sejumlah kelompok berusaha memperlambat perubahan tersebut.
Poin inti:
- Jacinda Ardern mengumumkan perubahan undang-undang senjata negara itu tak lama setelah pembantaian masjid
- Dewan Pemilik Senjata Api Berlisensi Selandia Baru mengatakan reformasi senjata didorong terlalu cepat
- Tetapi kepala Asosiasi Kepolisian Selandia Baru mengatakan politisi perlu bergerak cepat sebelum pelobi dapat menghentikan reformasi ini
Di pinggiran Christchurch, gerbang klub senjata dikunci - ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
"Saya kira kami bukan orang paling populer di Selandia Baru saat ini," kata seorang presiden klub senjata kepada ABC.
Presiden lain yang saya ajak bicara lebih blak-blakan.
"Kami menderita karena sesuatu yang bukan kesalahan kami," katanya.
Tidak satupun yang bersedia diungkapkan identitasnya.
Pada hari-hari sejak Jacinda Ardern mengumumkan perubahan besar pada undang-undang senjata di Selandia Baru, sebuah momentum untuk perubahan tampaknya tak terbendung.
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?