Pegiat Klub Menembak Tolak Rencana Revisi UU Senjata Di Selandia Baru
"Mereka mendapat ide yang sama - jangan memberikan satu inci pun, atau mereka akan mengambil senjata dari mereka. Dan itu tidak terjadi."
Nicole McKee mengatakan larangan sementara pada penjualan senjata semi-otomatis secara efektif menghentikan serangan teror lain terjadi - yang berarti ada waktu untuk konsultasi lebih lanjut
Photo: Chris Cahill mengatakan Pemerintah Selandia Baru harus bergerak cepat. (Supplied)
Tetapi ketika ABC mengunjungi pengecer di Christchurch Gun City pada hari Sabtu (23/3/2019), aksesoris senapan serbu masih ada terlihat di rak, termasuk peluru pengisi cepat untuk senjata magazine AR-15.
Nicole McKee mengatakan COLFO juga prihatin bahwa pemilik senjata yang sah tidak disertakan dalam pembahasan perubahan ini.
"Kami memiliki komunitas pedesaan besar yang menggunakan senjata api," katanya.
"Mereka tidak memiliki akses internet. Mereka tidak memiliki akses email."
Chris Cahill mengatakan dia percaya bahwa kali ini, reformasi senjata akan berhasil.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata