Pegiat Pendidikan: Perempuan Pekerja Ekonomi Kreatif Harus Berdaya Saing Tinggi

Pegiat Pendidikan: Perempuan Pekerja Ekonomi Kreatif Harus Berdaya Saing Tinggi
Pegiat Pendidikan Ekonomi Kreatif T Nurliyana Habsjah. Foto: Dokumentasi pribadi

Menurut Liya, buntuk mendukung pendidikan ekonomi kreatif pada berbagai bidang, pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan, termasuk diskusi, seminar, focus group on discusion (FGD) dan mengumpulkan berbagai gagasan sehingga bisa menghasilkan lebih banyak kerja sama, inovasi, dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa.

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Cahaya Muda Sehati Kevin Sanie Syahputra menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendorong Gen Z untuk terus memajukan pariwisata.

“Termasuk memajukan budaya Indonesia melalui pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dalam sektor Ekonomi Kreatif,” terangnya.

Lebih lanjut Kevin menjelaskan pihaknya berkomitmen  meningkatkan pendidikan ekonomi kreatif sebagai pilar pembangunan bangsa. Apalagi, sektor ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Menurut Kevin, organisasi Pegiat Pendidikan Ekonomi Kreatif dan Yayasan Cahaya Muda Sehati mengajak sejumlah stakeholder di antaranya Pebanusa, Ikapurna Askrindo, Yayasan Pemimpin Nusantara Bersatu, Yayasan Pendidikan Indonesia Asia untuk kolaborasi dalam berbagai kegiatan.

Hal ini benar-benar bisa membawa kaum perempuan dan anak generasi muda maju secaral simultan, alias "sat-set/gesit” berbisnis.

"Jadi, sesuai dengan bidangnya melalui pelatihan-pelatihan yang bisa menambah kopentensi personal dan di pasarkan melalui bazar-bazar UMKM dalam negeri bahkan hingga mancan negara yang membawa nama baik Indonesia,” pungkas Liya.(fri/jpnn)

Pemerintah perlu serius menggarap sektor ekonomi kreatif (ekraf), bahkan harus menjadi prioritas untuk generasi muda khususnya kaum perempuan.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News