Pejabat AS: Saleh Luka Bakar Parah
Kamis, 09 Juni 2011 – 19:55 WIB
Sejak Saleh meninggalkan Yaman karena menjalani perawatan intensif di Arab Saudi, AS sudah berkali-kali mendesak dia mundur dari pemerintahan. Tetapi, Saleh menolak. Dia ngotot bertahan sampai masa jabatannya berakhir. Karena tak berhasil membujuk Saleh mundur, AS yang punya kepentingan di Yaman berusaha memanfaatkan kekosongan pemerintahan sebagai awal transisi.
Tetapi, Senin lalu (6/6), Hadi menegaskan bahwa Saleh akan segera pulang. Luka bakar pada wajah, leher, dan dadanya berangsur pulih. Dua kali operasi penangkatan serpihan kayu yang menancap di dada sang presiden pun diakui berlangsung sukses. "Beliau akan balik ke Yaman dalam hitungan hari," kata Hadi yang bertahan di Yaman meski para pejabat penting lainnya mengungsi ke Saudi.
Sementara itu, bentrok pasukan pemerintah dan militan Yaman terus terjadi. Kemarin, militer mengklaim telah menewaskan 30 militan di Kota Zinjibar. Pemerintah yakin, militan Islam yang terus menerus bentrok dengan pasukan Yaman merupakan bagian dari jaringan Al Qaeda. Karena itu, pemerintah memerintahkan operasi pembersihan di Zinjibar yang belakangan berubah menjadi medan tempur.
Di Kota Taiz, ratusan milisi suku sukses mengambil-alih kekuasaan dari tangan pasukan pemerintah. Demonstran dan oposisi yang sempat kocar-kacir karena digempur oleh tentara bersenjata lengkap saat ini berbalik menguasai keadaan. Kemarin kota berpenduduk sekitar satu juta jiwa itu relatif tenang. Absennya Saleh membuat pasukan pemerintah tak mampu berbuat banyak. (AP/AFP/hep/dwi)
SANA'A - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tampaknya belum akan kembali ke negerinya dalam waktu dekat. Meski luka bakar 40 persen yang dideritanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan