Pejabat Australia Ingatkan Jangan Berlebihan Tanggapi Ancaman ISIS
![Pejabat Australia Ingatkan Jangan Berlebihan Tanggapi Ancaman ISIS](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
MENTERI Komunikasi Australia Malcolm Turnbull menyatakan ancaman ISIS terhadap keamanan nasional tidaklah sebesar yang dilontarkan berbagai pihak selama ini. Ia mengingatkan agar perdebatan mengenai pemberantasan terorisme jangan sampai sekadar "karikatur".
Menteri Turnbull membantah pernyataannya ini ditujukan kepada Perdana Menteri Tony Abbott yang selama ini begitu gencar mengecam ISIS sebagai "sekte kematian" dan "akan datang untuk menyerang warga Australia".
"Perdana menteri sangat berhati-hati dalam setiap pernyataannya mengenai isu ini," kata Turnbull usai menyampaikan pidato di Sydney Institute.
Menurut dia, ancaman ISIS tidaklah sebesar ancaman yang ditimbulkan Adolf Hitler, misalnya. Namun, katanya, bukan berarti kita harus mengabaikan ancaman ISIS tersebut.
"Sama pentingnya dengan tidak mengabaikan ancaman ISIS, jangan pula kita terlalu melebih-lebihkannya," kata Menteri Turnbull.
"Daesh (ISIS) itu bukan Jermannya Hitler, Jepangnya Tojo, atau Rusianya Stalin," ujarnya.
"Pemimpin ISIS bermimpi untuk, sama seperti tentara Arab di abad ke-7 dan ke-8, akan menyebar ke seluruh Timur Tengah dan Eropa. Mereka menduga tidak lama lagi akan menambatkan tali-tali kudanya di Vatikan," kata Turnbull.
"Namun, Idi Amin pun bukanlah Raja Skotlandia. Kita harus hati-hati jangan sampai memberi secara tidak langsung bisa memberikan kredibilitas kepada kelompok ini," tambahnya.
MENTERI Komunikasi Australia Malcolm Turnbull menyatakan ancaman ISIS terhadap keamanan nasional tidaklah sebesar yang dilontarkan berbagai pihak
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium
- Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun