Pejabat Australia Ingin Prioritaskan Pengungsi Minoritas Kristen Suriah
Sementara itu Menlu Bishop menjelaskan, pemeritah Australia sedang mencari cara terbaik dalam menawarkan perlindungan temporer atau permanen bagi mereka yang melarikan diri dari krisis.
"Saya kira minoritas Kristen selama ini disiksa di Suriah dan bahkan jika konfliknya selesai mereka akan tetap disiksa," ujarnya.
"Makanya, saya yakin fokus kami nantinya adalah memastikan adanya akses kepada etnis dan kelompok agama yang disiksa yang tidak akan memiliki tempat kembali bahkan jika konflik selesai," tambah Menlu Bishop.
Kategori itu, katanya, mencakup warga Maroni, Yazidi, dan Druze, serta minoritas lainnya yang tersebar di Suriah dan Irak.
"Kami akan fokus pada para pengungsi yang berada di kamp-kamp pengungsi di Lebanon, Jordan, dan Turki," tambahnya.
Secara terpisah Senator Cory Bernardi dari faksi pemerintah juga mengemukakan agar Australia perlu fokus pada pengungsi dari kelompok minoritas.
"Warga Kristen di Timur Tengah termasuk kelompok penduduk yang paling tersiksa di dunia," katanya.
Bernardi, yang menginisiasi sebuah Komite Senat untuk menyelidiki sertifikasi halal di Australia, juga mempertanyakan motivasi puluhan ribu pengungsi yang kini memasuki Eropa.
Sejumlah pejabat Australia menyatakan sebaiknya Pemerintahan PM Tony Abbott memprioritaskan untuk menerima tambahan pengungsi Suriah dari golongan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata