Pejabat Di Gorontalo Mulai Cari Muka
Kepada Paslon Pemenang Sementara Pilkada
jpnn.com - GORONTALO- Pengumuman pemenangan Pilkada Kabupaten Gorontalo (Kabgor) belum dilakukan oleh KPU. Namun, para pejabat di lingkungan Pemkab Gorontalo mulai merapat ke salah satu pasangan yang memiliki suara terbanyak berdasarkan perhitungan formulir C1 di website KPU.
Memang, hasil sementara rekapitulasi rekapan tingkat TPS berdasarkan formulir C1 menempatkan pasangan calon nomor urut dua, Nelson Pomalingo-Fadli Hasan (Nafas) sebagai peraih suara terbanyak.
Dari informasi yang dirangkum Gorontalo Post (grup JPNN), banyak pejabat yang cari muka untuk mengamankan jabatan yang mereka tempati saat ini. Mereka memiliki kekhawatiran saat berganti kepemimpinan maka jabatan mereka akan turut dirotasi.
Nelson Pomalingo ketika dikonfirmasi tak menampik. Dia mengakui sudah banyak ASN (Aparatur Sipil Negara) atau pejabat yang menghubunginya baik melalui sms atau telephone untuk mengucapkan selamat.
"Selain mengucapkan selamat ada juga yang mencoba klarifikasi kalau dulu tak mendukung pasangan lain. Tapi saya tak terlalu meresponnya," terang Nelson.
Apabila telah resmi dilantik, lanjut Nelson, dirinya memandang semua ASN adalah staf yang harus diberdayakan.
"Tak ada lagi istilah pegawai yang mendukung atau tak mendukung karena semuanya sama. Bersama merekalah saya akan bekerja membangun daerah ini lebih baik lagi," ucap Nelson diplomatis.(wie/dkk/jpnn)
GORONTALO- Pengumuman pemenangan Pilkada Kabupaten Gorontalo (Kabgor) belum dilakukan oleh KPU. Namun, para pejabat di lingkungan Pemkab Gorontalo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Penampakan Bola Api Misterius di Yogyakarta, Warga Kaitkan dengan Banaspati
- PLN Indonesia Power Bantu Korban Kebakaran di Petamburan
- Jasad Korban Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Dempo Berhasil Dievakuasi
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Dibuka
- Kelulusan 3 Peserta PPPK 2024 Dibatalkan, Ini Sebabnya