Pejabat Kemendikbudristek: Sudah Ada Ship Simulator Buatan SMK, Jangan Impor.Lagi
Namun, dengan semangat link and match Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka, para pelajar dan mahasiswa vokasi berhasil melakukan riset berbasis produk yang bisa digunakan di pasar. Itu bukti keberhasilan dunia vokasi.
Berbekal semangat Merdeka Belajar, anak bangsa berhasil melakukan riset vokasi yang menghasilkan produk bisa dihilirkan kepasda masyarakat.
"Inilah budaya riset vokasi,” cetus Dirjen Wikan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPPMPV-BMTI Supriyono mengatakan pembangunan ship simulator ini berdasarkan peluang yang dibaca pelajar vokasi, yakni kebutuhan transportasi kelautan di Indonesia sangat besar.
Supriyono berharap sekolah pelayaran atau program studi pelayaran di dalam negeri tak lagi mengimpor ship simulator luar negeri. Gunakanlah ship simulator buatan anak bangsa.
"Ini kami kembangkan bersama lebih dari 30 SMK dan perguruan tinggi vokasi," kata Supriyono.
Supriyono juga mengatakan, ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional dalam arti dapat dipesan instansi yang membutuhkan.
Supriyono berharap ship simulator ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, melainkan juga memenuhi kebutuhan industri. (esy/jpnn)
Pejabat Kemendikbudristek menyampaikan Indonesia kini punya ship simulator hasil karya anak SMK dan perguruan tinggi vokasi, tidak perlu impor lagi
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya