Pejabat Kemenkes Membeber Alasan Menurunkan Harga Tes PCR, Oh Ternyata

“Berdasarkan itulah kami melakukan penghitungan ulang untuk unit cost yang dihitung adalah semua komponen. Dari komponen jasa dokter, jasa laboran, kami hitung semua," tutur Abdul Kadir.
Kemenkes juga menghitung sampai kepada penyusutan dari pada mesin yang digunakan, barang habis pakai, reagen, overhead cost-nya, sampai ke tahap administrasi.
"Sampai kami berikan margin profit sekitar 15 persen. Jadi, didapatkanlah harganya Rp 495 ribu, seperti itu," ucapnya.
Sementara alasan harga tes PCR di luar Jawa dan Bali mengalami perbedaan, itu terjadi karena adanya biaya pengiriman untuk bahan habis pakai dan alat-alat tes tersebut.
"Dengan demikian didapatkan hasil Rp 525 ribu," tandasnya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof Abdul Kadir membeber alasan penurunan harga tes PCR, berikut penjelasannya.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025
- Della Surya
- KPCDI Soroti Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Pasien Ginjal, Kemenkes Tegaskan Ini
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini