Pejabat Korut Bikin Kesalahan Fatal Terkait Penanganan COVID-19, Begini Reaksi Kim Jong Un
jpnn.com, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam pejabat tinggi pemerintahan terkait kegagalan dalam pekerjaan antiepidemi yang menyebabkan insiden besar dan membahayakan keselamatan negara.
Kantor berita negara KCNA tidak merinci insiden besar yang dimaksud atau bahaya apa yang mengancam rakyat Korut.
Sejauh ini Korea Utara belum pernah melaporkan kasus COVID-19, klaim yang dipertanyakan oleh pejabat Korea Selatan dan AS.
Tetapi negara tertutup itu telah memberlakukan tindakan anti virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
Kim mengadakan pertemuan politbiro Partai Buruh Korea untuk membahas pengabaian tugas beberapa eksekutif partai, termasuk gagal menerapkan langkah-langkah jangka panjang yang penting untuk memerangi pandemi, kata KCNA.
Beberapa anggota politbiro, sekretaris komite pusat, dan pejabat dari beberapa lembaga negara diganti pada pertemuan itu, meskipun KCNA tidak merinci apakah perombakan itu terkait dengan pengabaian tugas terkait pandemi.
Tahun lalu, Korea Utara mengatakan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengunci kota perbatasan Kaesong setelah seseorang yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan dengan apa yang dikatakan media pemerintah sebagai gejala COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia kemudian mengatakan hasil tes virus corona Korea Utara untuk pria itu tidak meyakinkan. (ant/dil/jpnn)
Kim Jong Un langsung bereaksi terhadap tindakan anak buahnya yang menyebabkan insiden besar dan membahayakan keselamatan negara.
Redaktur & Reporter : Adil
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Amerika Kecam Persahabatan Rusia & Korut yang Makin Erat
- Rusia Gandeng Korea Utara, Korsel Siap Memasok Senjata ke Ukraina