Pejabat Pemprov NTB Terindikasi Berpolitik Praktis, Bawaslu Diminta Turun

jpnn.com, MATARAM - Pidato pejabat eselon II Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Akhsanul Khalik saat menghadiri acara halal bihalal Himpunan Masyarakat Lombok (Himlo) menuai berbagai komentar.
Acara yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (7/5) itu dianggap berpotensi membuat orang Sasak tersinggung.
Selain itu, pernyataan Khalik itu diindikasikan ikut terlibat politik praktis dalam mensponsori seseorang.
Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat mendesak badan pengawas pemilu (Bawaslu) turun tangan serta meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah memberi tindakan tegas kepada bawahannya.
Hal itu dilakukan Rachmat menyusul beredarnya potongan video pidato di berbagai group WhatsApp.
”Gubernur harus mengambil tindakan tegas terhadap jajarannya yang sudah terang-terangan terlibat politik praktis," kata Rachmat kepada media, Rabu (10/5).
Dalam potongan video tersebut, Khalik mengatakan: Saya berharap muncul orang-orang Sasak yang hebat untuk memimpin NTB ini. AkanTetapi, dia harus paham betul tentang ke-sasakannya dan tentang ke-NTB-annya. Tetapi kalau belum ada, ya biarkan Bang Zul dulu nanti kan periode kedua.
Menurut anggota DPR itu, apa yang disampaikan secara terbuka merupakan tindakan politik praktis yang dilakukan pejabat eselon II.
Acara yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (7/5) itu dianggap berpotensi membuat orang Sasak tersinggung.
- Menjelang PSU, Calon Bupati Parimo Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak
- Kasus Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada Barito Utara, 9 Orang Ditangkap
- Irjen Hadi Gunawan: Di NTB Tidak Boleh Ada Geng Motor
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Ketua Bawaslu Bandung Barat Mengaku Sudah Dua Kali Konsumsi Narkoba