Pejabat SDM Puji Rekrutmen di Kepolisian
Senin, 05 Oktober 2009 – 19:24 WIB
JAKARTA-- Sembari mengacungkan jempol, Deputi Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Ramli Naibaho, memuji sistem rekrutmen di instansi kepolisian. Selain instansi kepolisian, Departemen Luar Negeri (Deplu) juga mendapat pujian dari anak buah Menpan Taufiq Effendi itu. Dengan perubahan sistem perekrutan, lanjutnya, setiap warga negara Indonesia yang punya kompetensi bisa menjadi anggota polisi. "Memang, sudah rahasia umum, perekrutan polisi pakai jatah-jatahan dan dipatok sekian juta. Dengan reformasi birokrasi, kepolisian bisa membuktikan kalau lembaga ini dapat melaksanakan penerimaan polisi yang bebas KKN. Meski untuk bebas KKN 100 persen butuh proses panjang, paling tidak lembaga ini sudah memulainya," bebernya.
"Ini kemajuan besar dan patut dicontohi. Kepolisian saja bisa melakukan rekrutmen terbuka, pelamar pun bisa mengajukan lamaran via internet tanpa perantara," kata Ramli Naibaho di kantornya, Senin (5/10).
Baca Juga:
Saat ditanya bukannya selama ini sudah menjadi semacam rahasia umum bahwa untuk bisa menjadi anggota kepolisian harus mengelurkan pelicin, Ramli malah meminta agar wartawan jangan selalu berpikiran negatif. Katanya, rekrutmen personil polisi yang disebut-sebut menggunakan uang pelicin itu hanya terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Sekarang, katanya, lembaga penegak hukum tersebut mengubah sistem penerimaan calon tantama, bintara maupun perwira polisi.
Baca Juga:
JAKARTA-- Sembari mengacungkan jempol, Deputi Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Ramli Naibaho, memuji
BERITA TERKAIT
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad