Pejabat yang Senyum di Lokasi Kecelakaan itu Kini Dihukum 14 Tahun
jpnn.com - BEIJING--Seorang pejabat China, Yang Dacai, tersenyum di lokasi kecelakaan bus yang menewaskan 36 orang beberapa waktu lalu.
Mantan kepada Badan Keselamatan Kerja Provinsi Shaanxi itu memicu kemarahan di internet karena tersenyum di tempat tabrakan bus dan truk tangki, Agustus 2012. Dia dianggap tidak berempati atas terjadinya korban jiwa di tempat tabrakan bus dan truk tangki, sekitar Agustus 2012..
Waktu itu dia mengatakan tersenyum untuk menenangkan para petugas di tempat kecelakaan.
Dalam fotonya yang tersebar di internet, dia terlihat mengenakan arloji mewah. Menurut sejumlah orang, Yang tidak akan mampu membelinya dengan gajinya sebagai pegawai negeri. Pengguna internet yang dendam pun lantas mengumpulkan gambar Yang Dacai dengan berbagai arloji mewah.
Warga yang marah kemudian menelusuri lebih lanjut dan menemukan beberapa gambarnya dengan berbagai arloji mewah. Dia sempat menegaskan menggunakan pendapatan sah untuk membeli sejumlah jam tangan dengan yang termahal seharga 35.000 yuan atau sekitar Rp 50 juta.
Namun akhirnya Yang dipecat dengan alasan kesalahan serius dan dikeluarkan dari Partai Komunis China sebelum diadili dengan dakwaan korupsi.
Yang Dacai, kini dihukum 14 tahun penjara. Pengadilan di Xi'an memutuskan Yang Dacai bersalah karena menerima suap dan memiliki sejumlah besar porperti dari sumber-sumber yang tidak bisa dijelaskan, seperti dilaporkan kantor berita BBC (5/9).
Ditambahkan, uang suap dan properti miliknya tersebut akan disita negara. Yang sudah dinyatakan bersalah dalam pengadilan pekan lalu karena tidak bisa menjelaskan sumber dari kekayaannya senilai sekitar Rp 8 miliar lebih. (esy/jpnn)
BEIJING--Seorang pejabat China, Yang Dacai, tersenyum di lokasi kecelakaan bus yang menewaskan 36 orang beberapa waktu lalu. Mantan kepada Badan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer