Pejuang Penyelamat Anak-anak di Lokalisasi Jarak
Namun, menetaskan ide dalam kepalanya bukan hal mudah. Pertama, dia harus mencari tempat untuk mengajar. Pada pertengahan 2000, Sahal membeli rumah di Simo Gunung Kramat seluas 4 x 18 meter. Uangnya hasil dari menjual rumah warisan di desa.
Awalnya, dia ingin membuka kos-kosan. Dia sudah membangun lima kamar untuk disewakan. Namun, pikirannya tiba-tiba berubah. Padahal, dia sudah merogoh modal cukup besar. Lebih-lebih, saat itu kamar kosnya sudah penuh oleh penyewa.
Perasaan Sahal selalu dihantui ketidaktenangan ketika melihat anak-anak yang keluyuran setiap malam. Dengan tekad bulat, dia menutup tempat kosnya. Semua penghuni diminta pindah meski baru sebulan dibuka.
Lima kamar kos itu dibongkar sehingga menjadi sebuah ruangan besar memanjang. Tempat tersebut kemudian dipakai untuk mengajari anak-anak mengaji. Bekas sekat kamar disulap menjadi papan tulis.
Hingga sekarang rumah tersebut hanya terbagi menjadi tiga bagian. Ruang belajar, ruang ganti, dan kamar mandi. Dapur menggunakan teras depan rumah.
”Saya ndak punya ruang pribadi. Kalau tidur, ya berenam di sini,” ucapnya sambil menunjuk ruang kelas. Ruangan itu multifungsi. Mulai tidur, makan, belajar, mengaji, hingga menerima tamu.
Sejak ada ruangan tersebut, bapak kelahiran 6 November 1967 itu berusaha menarik anak-anak agar mau belajar di rumahnya. Awalnya, hanya ada dua anak yang menerima ajakannya.
Agar anak-anak tersebut mau, dia memberi hadiah berupa es teh, jajanan ringan, dan buku. Setelah menerima pemberian itu, kedua santrinya diminta mengajak teman lainnya agar mau belajar di sana.
RUMAH bertirai bambu di Jalan Simo Gunung Kramat Timur sekilas tidak berbeda dengan rumah-rumah lain di kanan-kirinya. Siapa pun pasti mengira itu
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408