Pejuang Penyelamat Anak-anak di Lokalisasi Jarak
Akhirnya, anak-anak berbondong-bondong memenuhi ruang kelas Sahal. Kocek dalam jumlah besar pun dikeluarkan agar bisa memberi hadiah.
”Saya tidak masalah. Kalau keluarga saya dulu terbiasa makan tempe sama ikan, akhirnya makan pakai tempe saja tidak apa-apa,” tuturnya.
Sejak itulah banyak anak-anak yang belajar di sana. Sekarang meski sudah tidak ditawari hadiah, anak-anak yang belajar mengaji tidak pernah sepi. Sampai-sampai ruang kelasnya tidak lagi muat. Saat ini jumlah ’’santri’’-nya mencapai 80 orang. Tapi, yang mengaji setiap hari maksimal 60 santri.
Dengan ukuran ruang yang amat terbatas tersebut, santri harus berebut duduk. Sering kali Sahal dan lima pengajar lainnya kebingungan membagi tempat duduk yang beralas lantai itu. Sebab, ada pembagian kelas sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Ada yang pemula, ada pula yang setengah mahir.
Santri anak-anak diberi waktu belajar setelah magrib sampai datang waktu isya. Setelah itu, giliran remaja yang belajar mengaji kepada Sahal.
Jumlahnya sekitar 10 orang. Sekitar pukul 20.00, giliran santri dewasa dan orang tua. Jumlahnya mencapai 20 orang. Profesinya beragam. Ada pegawai bank, analis keuangan, guru, dan mahasiswa. Mereka berasal dari kampung sekitar Jarak dan Dukuh Kupang.
Untuk menyambung hidup, bapak empat anak itu berjualan aksesori perempuan di kompleks lokalisasi Dolly.
Hanya, pekerjaannya tersebut dilakukan pada dini hari. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 01.30, dia menenteng rak plastik yang ditata sedemikian rupa sehingga mudah dibawa. Barang jualannya mulai ikat rambut, jepit, sampai pewangi pakaian. ”Saya tidak jualan kondom,” ungkapnya dilanjutkan tertawa.
RUMAH bertirai bambu di Jalan Simo Gunung Kramat Timur sekilas tidak berbeda dengan rumah-rumah lain di kanan-kirinya. Siapa pun pasti mengira itu
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408