Pekan Ini, Rupiah hingga Investasi Masih Dibayangi Sentimen Stimulus Ekonomi AS
jpnn.com, JAKARTA - Sentimen pengesahan paket stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan membayangi pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah pekan ini.
Pada pukul 9.53 WIB, rupiah bergerak melemah 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp 14.410 per USD dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.385 USD.
Analis ICDX Nikolas Prasetia mengatakan, pekan ini, isu stimulus AS menghangatkan iklim investasi dan masih memengaruhi kinerja rupiah walau USD masih dapat melanjutkan penguatan.
"Dengan berkibarnya isu stimulus, dalam jangka panjang bisa saja nilai USD menguat tinggi karena stimulus ini menjadi efek booster dari inokulasi sebagian besar penduduk AS yang berujung pada perbaikan ekonomi lebih cepat dari harapan," ujar Niko di Jakarta, Senin (15/3).
Niko menuturkan, sentimen rupiah pada pekan lalu mayoritas datang dari sisi internasional.
Pergerakan USD, lanjut dia, terpengaruh oleh sentimen disetujuinya paket stimulus AS dengan jumlah yang cukup masif yakni sebanyak USD 1,9 triliun.
"Sentimen disetujuinya stimulus itu memberikan pengaruh pada naiknya jumlah uang beredar dan membuat nilai USD melemah terhadap hampir seluruh mata uang, termasuk rupiah," papar dia.
Penguatan rupiah, sambung Niko, mulai terjadi sejak Senat AS mulai menyetujui paket stimulus tersebut.
Sentimen pengesahan paket stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan membayangi pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah.
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu