Pekanbaru, Kota Wisata dan Surga Kuliner Khas Melayu

Pekanbaru, Kota Wisata dan Surga Kuliner Khas Melayu
Pekanbaru, Kota Wisata dan Surga Kuliner Khas Melayu

Selain itu, etnis yang juga memiliki proporsi cukup besar adalah Melayu, Jawa, Batak, dan Tionghoa. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru pada tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan Suku Melayu mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota. Namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau dari pemekaran Provinsi Riau.

 

Masyarakat Jawa awalnya banyak didatangkan sebagai petani pada masa pendudukan tentara Jepang, sebagian mereka juga sekaligus sebagai pekerja romusha dalam proyek pembangunan rel kereta api. Sampai tahun 1950 kelompok etnik ini telah menjadi pemilik lahan yang signifikan di Kota Pekanbaru. Namun perkembangan kota yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran dan bisnis, mendorong kelompok masyarakat ini mencari lahan pengganti di luar kota, namun banyak juga yang beralih okupansi.

Pekanbaru, Kota Wisata dan Surga Kuliner Khas Melayu

Wisata di Kota Pekanbaru

 

Jika mengunjungi kota Pekanbaru, terdapat beberapa lokasi yang layak dikunjungi. Seperti Masjid Agung An-Nur. Mesjid agung Riau ini terletak di pusat kota Pekanbaru. Ini merupakan mesjid Provinsi dengan bentuk bangunan yang unik dan menarik. Disainnya melambangkan keagungan dan kebesaran-Nya. Di lokasi Mesjid Agung An Nur terdapat fasilitas yang lengkap. Mulai dari taman yang lengkap hingga Islamic Center.

 

PEKANBARU merupakan ibukota Provinsi Riau. Kota yang beberapa kali menyabet prediket sebagai kota terbersih di Indonesia ini, memiliki objek wisata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News